Perhatikan! Ini Adab Melakukan Taaruf Syari Yang Harus Kamu Tahu
Pernah dengar soal taaruf syari ? Bagi orang muslim, itu tentu bukan hal baru. Terlebih melihat pernikahan lewat taaruf yang kini kian banyak terjadi. Tapi tahukah Anda kalau taaruf juga ada adabnya? Ya, kamu bisa cari tahu di bawah ini.
Taaruf bukan cuma ajang untuk saling mengenal antara laki-laki dan perempuan. Bukan pula proses pernikahan tanpa melalui tahap pacaran. Taaruf adalah proses perkenalan dengan satu tujuan, yaitu menuju jenjang pernikahan.
Dalam Islam, taaruf adalah cara untuk mengenal calon pasangan sebelum khitbah atau lamaran. Di mana dalam prosesnya, ada sejumlah adab yang harus dijaga. Apa saja itu?
Adab Dalam Melakukan Taaruf Sesuai Syariat Islam
Nah, bagi Anda yang tertarik ingin melakukan taaruf, berikut ini adalah adab-adabnya sesuai syariat yang perlu kamu ketahui:
1. Menjaga Pandangan
Melihat calon pasangan dalam taaruf sebenarnya sah-sah saja. Tetapi itu cuma boleh dilakukan untuk memastikan kecocokan.
Calon pasangan tidak boleh saling berpandangan intens atau terlalu lama. Sebab dikhawatirkan dapat menimbulkan zina. Maka dari itu, yang perlu diperhatikan dalam proses taaruf adalah cara menjaga pandangan.
Allah SWT berfirman dalam surat An Nur ayat 30 yang artinya: “Katakanlah pada orang laki-laki yang beriman. Hendaklah mereka menahan pandangannya. Dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
2. Menghindari Hal-Hal yang Tidak Perlu dalam Pembicaraan
Sejatinya dalam taaruf, masing-masing dapat saling mengenal lewat pertukaran biodata tertulis. Informasi pribadi yang perlu diketahui satu sama lain sudah ada di sana. Meski demikian, mungkin ada beberapa hal yang perlu dibicarakan.
Penting diingat dalam pembicaraan itu, hindari hal-hal yang tidak perlu. Pastikan membahas hal-hal yang penting dan diperlukan saja. Jangan pernah bawa-bawa topik pembicaraan yang mengandung dosa ataupun bermuatan birahi. Baik saat berbicara langsung, secara virtual maupun chatting.
Itulah kenapa saat taaruf online melalui https://syaria.id/taaruf, Anda pun akan mendapat ustad pendamping. Yang mana ia akan memantau dan membimbing peserta agar proses taaruf tetap sesuai syariah.
3. Menutup Aurat Masing-Masing
Sudah kewajiban bagi orang muslim menutup aurat dari yang bukan mahram. Meski keduanya akan menikah, tetap saja status mereka masih milik orang lain. Oleh sebab itu, keduanya harus menutup aurat masing-masing.
Bagi wanita, auratnya seluruh tubuh kecuali muka, punggung tangan dan telapak tangan. Sedangkan aurat laki-laki adalah dari pusar hingga lutut.
4. Tidak Berduaan
Tidak hanya menutup aurat, kedua calon pengantin juga harus didampingi saat bertemu. Baik itu oleh pihak keluarga atau seseorang yang telah dipercaya. Hal itu untuk mencegah mereka hanya berdua-duaan.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Janganlah sekali-kali seorang lelaki menyendiri dengan seorang wanita yang tidak halal baginya. Karena yang ketiganya adalah setan. Kecuali ada mahramnya.” HR. Muslim
5. Tidak Bersentuhan Fisik
Sebelum terjadi pernikahan, kedua calon mempelai bukanlah siapa-siapa. Jadi tidak boleh ada yang namanya kontak fisik. Hal itu juga dicontohkan Nabi SAW dalam sebuah sabdanya, “Sesungguhnya aku tidak pernah bersalaman dengan wanita (yang bukan mahram).” HR. Bukhori
6. Menjaga Sikap dan Sopan Santun
Selain menutup aurat dan didampingi saat melakukan pertemuan. Kedua calon pasangan juga harus bisa menjaga sikap dan sopan santun. Seperti tidak duduk berdekatan dan menjaga tutur kata serta gerak-gerik tubuh.
Itulah adab-adab taaruf syari yang perlu kamu jaga saat melakukan prosesnya. Yang tak kalah penting dari beberapa adab di atas, selalu ingatlah Allah saat bertaaruf. Dengan begitu, kamu dapat lebih menjaga diri dari gangguan setan.